Tujuan Utama Pembagian Tingkat Pemeliharaan

Menurut Edi S. (2000:8), tujuan utama dari pembagian tingkat pemeliharaan ini adalah untuk membuat pekerjaan pemeliharaan lebih rasional sehingga lebih ekonomis serta rendah biaya pelaksanaanya. Setelah pembagian akan dilanjutkan dengan klasifikasi tingkat pemeliharan mobil.

Klasifikasi menjadi acuan dasar untuk setiap perawatan mobil khususnya bagian mesin mobil.

Klasifikasi tingkat pemeliharaan terdiri dari :

  1. Pemeliharaan Dasar
    Pemeliharaan dasar atau pemeliharaan harian pada intinya perawatan pertama yang harus dilakukan pengemudi ataupun teknisi khusus yang ditunjukkan untuk pekerjaan tersebut. Perawatan ini dilakukan secara menyeluruh sebelum atau sesudah kendaraan beroperasi. Pada mobil pemeliharaan ini dilakukan saat mobil akan dioperasikan dengan cara mengecek kondisi ban, rem, lampu depan belakang, dan wiper atau pembersih air yang melekat pada kaca.
  2. Pemeliharaan Berkala
    Pemeliharaan periodik atau berkala, dalam bahasan lain berulang-ulang dan terprogram. Pemeliharaan preventif adalah rangkaian perencanaan pekerjaan melalui “Perencanaan Pemeliharaan”. Dalam hal ini pihak pabrikan kendaraan telah menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan agar diperoleh penampilan kendaraan yang selalu prima dan siap pakai. Termasuk dalam pemeliharaan ini pada kondisi mobil baru biasanya pemeliharaan dilakukan setiap 1.000 km 5.000 km dilakukan oleh pihak dealer, selanjutnya pemeliharaan dilakukan setiap 5.000 km, 10.000 km, 20.000 km, dan seterusnya.
  3. Pemeliharaan Korektif
    Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan perbaikan komponen mekanis, pergantian suku cadang yang rusak. Perbaikan ini tidak direncanakan terlebih dahulu kemudian dilkakukan begitu diketahui adanya kerusakan serta proses perbaikan dalam waktu yang singkat, biaya rendah, dan kualitas yang baik. Pada mobil pemeliharaan ini termasuk kategori rumit, karena umumnya pemeliharaan korektif dapat diketahui ketika melakukan pemeliharaan dasar atau pemeliharaan preventif. Jika kelainan tersebut tidak diketemukan ketika pemeriksaan dasar dan preventif, maka kerusakan terjadi pada saat kendaraan beroperasi.
  4. Pemeliharaan Menyeluruh
    Pemeilharaan ini termasuk pemeliharaan yang dilakukan secara menyeluruh (bongkar pasang atau overhaul) untuk unit (Assy), perlengkapan mekanis, body, sasis, dan lain-lain. Dengan tujuan rasional dan mempercepat proses perbaikan maka sebaiknya bengkel yang melaksanakan pemeliharaan ini harus menyediakan komponen cadangan dalam bentuk unit (Assy). Dengan cara ini komponen yang rusak dapat ditukar dengan cepat dan kendaraan dapar segera beroperasi kembali sehingga kendaraan tidak menunggu terlalu lama untuk perbaikan komponen yang rusak. Contoh komponen cadangan: Unit Mesin (Alternatior), Unit Transmisi (Motor Stater), Unit Deferential (Steering GearBox), dan lain-lain. Penentuan jadwal dan strategi perawatan atau maintenance ada baiknya di rancang sesuai tipikal operasi dan kemampuan bengkel atau workshop dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaannya.

 

Lihat juga tautan di bawah ini : 


Andrie Samaran

55 Blog posts

Comments